(DARI Kristianus Liem, Dresden) Hari Selasa (18/11) Olimpiade Catur ke-38 di Dresden, Jerman, memasuki libur pertama. Malam sebelum libur, pukul 22.00 ada pesta tradisional Olimpiade yang disebut Bermuda Party di PM Discotheque yang terletak di Willsdruffert Str.19. Seluruh pecatur Indonesia hadir untuk pergaulan sekalian merasakan apa dan bagaimana itu Bermuda Party hingga pukul satu pagi lebih. Peserta putri gratis, yang putra masing-masing bayar 10 euro.
Jadi hari libur Selasa kemarin sepenuhnya dipakai istirahat oleh seluruh pemain Indonesia. Sementara kapten tim, manajer tim dan utusan kongres dari Indonesia memanfaatkannya dengan melakukan perjalanan ke Berlin, dua jam jaraknya dengan kereta api ekspres dari Dresden, tujuannya cuma satu: mau melihat sisa-sisa Tembok Berlin yang dulu pernah sedemikian angker memisahkan Jerman Timur dan Jerman Barat.
Setelah hampir separuh perjalanan dari rencana sebelas babak, tim putra Indonesia mencetak tiga kemenangan (atas Botswana, Afghanistan dan Makedonia) dan dua kali kalah (dari Uzbekistan dan Costa Rica) sehingga membukukan 6 MP (kemenangan regu) dan 11,5 VP (kemenangan papan), sehingga dalam peringkat sementara berada di ranking 53 dari 146 regu dari 144 negara.
[Catatan redaksi: informasi terakhir yang kami peroleh, ada 4 tie-break (TB) yang digunakan di Olimpiade Dresden 2008 ini, yaitu TB 1 berdasarkan Match Point (menang 2, draw 1, kalah 0), lalu TB 2 berdasarkan Sonneborn Berger (SB) Olimpiade, TB 3 berdasarkan jumlah Match Point tanpa nilai/hasil terendah – sistem Olimpiade, dan TB 4 yaitu Point (Victory Point)]
Di bagian putra, ada enam negara yang sama mengumpulkan empat kemenangan dan sekali seri (9 MP), yaitu Armenia (15,5 VP), Azerbaijan (15 VP), Jerman1 (14,5 VP), Inggris (14 VP), Rusia (13 VP) dan Ukraina (12 VP) .
[Catatan redaksi: susunan peringkat sesudah babak ke-5 berdasarkan tie-break terbaru menjadi Rusia – Armenia – Jerman 1 – Azerbaijan – Ukraina – Inggris. Memang masih membingungkan, tapi penentu utama tetap Match Point, sedangkan Victory Point adalah penentu ke-4 bila TB 1 sampai TB 3 nilainya sama]
Pairing Babak 6
Pada babak keenam Rabu (19/11) putra Indonesia akan jumpa tim Kroasia mulai pukul 15.00 waktu setempat atau pukul 21.00 WIB. Baik tim putra atau tim putri mendapat lawan yang lebih baik unggulannya. Putra menghadapi unggulan ke-24 yang seluruh pemainnya bergelar GM dan memiliki rating di atas 2500. Tentu saja kejutan besar kalau Indonesia bisa menang! Berikut susunan pemainnya:
Bo. 24 Croatia (CRO) Rtg - 69 Indonesia (INA) Rtg
24.1 GM Palac Mladen 2583 - GM Megaranto Susanto 2536
24.2 GM Zelcic Robert 2589 - IM Irwanto Sadikin 2441
24.3 GM Stevic Hrvoje 2588 - Yohannes Simbolon 0
24.4 GM Jovanovic Zoran 2564 - FM Purnama Tirta Chandra 2417
Sedangkan tim putri Indonesia akan jumpa tim Australia yang berada di unggulan ke-54. Dari segi rating hanya Irene yang jauh lebih baik dari papan satu Australia MIW Arianne Caoili yang asilnya dari Filipina. Papan dua berimbang, dan sisanya di atas kertas Indonesia kalah. Tapi sesungguhnya tim Indonesia punya kans untuk menang. Berikut susunan pemainnya:
Bo. 54 Australia (AUS) Rtg - 67 Indonesia (INA) Rtg
29.1 WIM Caoili Arianne 2170 - WIM Sukandar Irine Kharisma 2303
29.2 WIM Moylan Laura 2114 - Lindiawati Evi 2121
29.3 WIM Dekic Biljana N 2103 - Dewi Aa Citra 1802
29.4 WFM Oliver Shannon 1942 - Rachmawati Desi 0
Laporan langsung Kristianus Liem dari Dresden.
Teks foto:
1.Tim Indonesia ketika tiba di Bandara Dresden, foto bersama di depan counter panitia.
2.Tim putri Indonesia bersama manajer tim Rizkie Dharma Putra dengan latar belakang bangunan kuno kota Dresden.
3.Lukisan catur mewarnai Gedung Ratskeller yang dipakai sebagai tempat makan malam seluruh peserta .
4.Suasana latihan tim putri Indonesia di bawah asuhan GM Lasha Jangjagava dari Georgia.
(Foto-foto oleh Kristianus Liem, layout Henry Hendratno)