(DARI Kristianus Liem, Dresden, 18 November 2008) Tim putra Indonesia mulai membuat kejutan pada babak ke-lima Olimpiade Catur ke-38 di Dresden, Jerman, Senin (17/11) waktu setempat atau Selasa (18/11) dinihari WIB dengan menundukkan tim tangguh unggulan ke-39 Makedonia yang turun dengan tiga Grandmaster dan satu Master Internasional. Makedonia adalah negara pecahan Yugoslavia yang sangat terkenal dengan tradisi caturnya – mungkin para penggemar catur ingat benar dengan buku catur berkala Informator yang memperkenalkan bahasa universal catur lewat simbol-simbol sederhana yang bisa dibaca seluruh umat catur di bumi dan sudah terbit sampai edisi ke-102 hingga saat ini.
Bintang babak ke-lima adalah MN Yohanes Simbolon yang tidak punya gelar maupun rating internasional (ELO rating). Pecatur lapak dari Sumut ini awalnya sangat diremehkan oleh tim Makedonia. Bayangkan, walau main di papan tiga, Yohanes justru mendapat lawan yang ratingnya paling tinggi, GM Nikola Mitkov (2556). Sehingga ketika pertandingan baru akan dimulai, salah seorang pecatur Makedonia mengucapkan suatu kata yang membuat tiga rekan Nikola terbahak-bahak sambil melirik Yohanes.
“Aku merasakan betul kata-kata orang itu kira-kira bunyinya, ‘Kau enak betul mendapat lawan yang tak punya gelar dan tak punya rating, makanan empuk kau lah itu’,” tutur Yohanes tentang kejadian sebelum pertandingan dimulai. Terbahak-bahaknya tiga rekan Nikola sambil melirik Yohanes itu membuat pecatur nomor satu Sumut itu panas bukan main. Nanti kubalas kau, begitu amarah yang menggelegak di hati Yohanes Simbolon.
Memang permainan tahap pembukaan Yohanes yang sederhana membuat GM Nikola Mitkov menjalankan langkah-langkahnya dengan cepat dan kadang-kadang sambil membaca bulletin yang ia bawa. Sangat jelas dan tanpa tedeng aling-aling GM Nikola Mitkov meremehkan Yohanes Simbolon! Sampai langkah ke-19, posisi Yohanes yang memegang buah putih memang mulai terkurung. Namun pada langkah ke-20 Yohanes memainkan langkah ajaib 20.f3 yang melemahkan bidak e3-nya sendiri. Suatu langkah yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh seorang Grandmaster yang penuh teori. Tapi di situlah langkah awal Yohanes melancarkan serangan balik!
Ketika GM Nikola Mitkov mencoba menggebrak lagi dengan 27…g5, seperti pucuk dicinta ulam tiba, Yohanes membalas dengan 28.hxg5 yang memberinya ruang untuk menyusupkan Bentengnya ke sayap-raja lawan melalui lajur-h yang terbuka! Ketika Gajahnya diancam dengan bidak 29…f4, Yohanes membiarkannya begitu saja padahal Gajah Yohanes bisa diambil lawan sambil skak! Luar biasa! Itulah langkah Grandmaster super!
“Aku sudah hitung, biar lawan bisa skak lima kali pun, asal Raja aku tidak mati akan aku biarkan. Karena sudah kuhitung Rajanya tak mungkin lolos dari skakmat,” jelas Yohanes kemudian. Dan memang itulah yang terjadi, kombinasi Menteri dan Benteng putih yang menyusup ke kubu pertahanan hitam memaksa sang GM menyerah pada langkah ke-33 pertahanan Hindia Nimzo variasi Klasik. Sebab, GM Nikola Mitkov sudah melihat Rajanya bakal dimatikan dalam tiga langkah! Entah apa yang dipikirkan Mitkov setelah partai itu selesai?
Kemenangan yang dibuat Yohanes langsung menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah MI Irwanto Sadikin (2441) di papan dua lebih dulu dikalahkan GM Traiko Nedev (2525) pada langkah ke-31 pembukaan Skotlandia.
Indonesia memimpin 2-1 setelah GM Susanto Megaranto (2536) di papan satu tampil penuh imajinasi dengan korban Bentengnya pada langkah ke-40. Susanto mengalahkan GM Vladimir Georgiev (2517) pada langkah ke-44 pembukaan Spanyol variasi Archangelsk. Indonesia memastikan kemenangan 2,5-1,5 setelah MI Tirta Chandra Purnama di papan empat menahan remis MI Aleksandar Colovic (2458) pada langkah ke-105 pertahanan Hindia Raja variasi Panno. Tirta bertahan remis dalam posisi kalah kualitas, Gajah dan dua bidak menghadapi Benteng dan satu bidak Colovic.
DI TIM PUTRI HANYA IRENE YANG MENANG
Di bagian putri, Indonesia (unggulan ke-67) yang habis kalah telak dari Rusia, masih harus menghadapi regu tangguh Swiss (unggulan 38) yang diperkuat dua GMW tua yang pada masa mudanya pernah berjaya di tingkat dunia.
Indonesia ketinggalan lebih dulu setelah Desi Rachmawati di papan tiga ditundukkan GMW Tatiana Lematschko (2195) yang pada masa mudanya pernah lolos hingga tingkat kandidat. Namun MIW Irene Kharisma Sukandar (2303) langsung menyamakan kedudukan setelah menaklukkan pecatur cantik Monika Seps (2203).
Sayang Kadek Iin Dijayanti (1859) di papan empat yang sudah berhasil mementahkan serbuan MFW Anastasia Gavrilova (2078) gagal mempertahankan posisinya dalam permainan akhir karena bermain terlalu pasif padahal bidaknya sudah mencapai petak h3.
Evi Lindiawati (2121) di papan berhasil bertahan remis dalam posisi hanya memiliki Gajah sementara lawannya GMW Barbara Hund (2216) memiliki satu Kuda dan satu bidak. Putri Indonesia kalah tipis 1,5-2,5.
NOTASI
Berikut ini partai Yohanes Simbolon vs GM Nikola Mitkov yang penuh nuansa psikologis di baliknya.
Yohannes Simbolon – GM Nikola Mitkov (2556) Dresden (5.36), 17.11.2008
1.Nf3 d5 2.d4 Nf6 3.c4 e6 4.Nc3 Bb4 5.e3 0–0 6.Qc2 c5 7.a3 Bxc3+ 8.bxc3 Qc7 9.Ne5 b6 10.Bd3 Ba6 11.cxd5 Bxd3 12.Qxd3 exd5 13.a4 Nc6 14.Nxc6 Qxc6 15.0–0 Rfe8 16.Bd2 Ne4 17.Rfd1 Re6 18.Be1 c4 19.Qe2 f5 20.f3 Nd6 21.Bg3 Nf7 22.h4 g6 23.Re1 Rae8 24.Qd2 Qd7 25.Kf2 h6 26.Qc2 R6e7 27.Re2 g5 28.hxg5 hxg5 29.Rh1 f4 30.Qg6+ Kf8 31.Rh7 fxg3+ 32.Kf1 Re6 33.Qg7+ 1–0
Pairing Babak 6
Pada babak keenam Rabu (19/11) putra Indonesia akan jumpa tim Kroasia mulai pukul 15.00 waktu setempat atau pukul 21.00 WIB, sedang putri Indonesia akan jumpa tim Australia. Hari Selasa (18/11) tidak ada pertandingan.
Laporan langsung Kristianus Liem dari Dresden.
Teks foto:
1. Tim putra Indonesia vs Makedonia pada babak ke-lima.
2. Suasana ruang tanding babak ke-lima dengan latar belakang salah satu jembatan sungai Elbe.
3. Yohanes Simbolon tertawa ketika berjalan bersama GM Edhi Handoko menuju tempat pertandingan.
4. Tim putri Indonesia vs Swiss pada babak ke-lima, di meja pertama Irene vs Monika Seps yang dimenangkan oleh Irene.
(Foto-foto oleh Kristianus Liem, layout Henry Hendratno)