Siara Pers Olimpiade Catur ke-39, Khanty-Mansiysk Babak ke-4
(Laporan langsung Urry Kartopati & Kristianus Liem dari Khanty-Mansiysk, Rusia)
TIM PUTRA MELIBAS ADORRA, TIM PUTRI MEMBUNGKAM PERANCIS
Khanty Mansiysk, 24 September 2010, Tim Merah-Putih menuai kemenangan. Para pecatur Indonesia lagi-lagi membukukan hasil menggembirakan. Meski udara semakin dingin, 0 derajat Celcius, namun tim Indonesia justru semakin “memanas” menghadapi lawan-lawannya. Tim putri tampil cemerlang dengan mengalahkan Prancis, yang berada jauh di atas kemampuan mereka, sedangkan tim putra tak terlalu kerepotan untuk menaklukkan Adorra.
Sejak awal Tim Putri Perancis tampak memandang sebelah mata Tim Putri Indonesia. Apalagi kemampuan, pengalaman, serta usia mereka yang jauh di atas tim putri kita. Dan, saat WFM Chelsie Monica Sihite (2014) yang diprediksi bakal tumbang di tangan IM Collas Silvia (2320), namun justru memperoleh hasil sebaliknya, tim Perancis pun mulai goyah.
Kemenangan mengejutkan Chelsie berhasil membuat lawan tertekan. Tak lama langkah GM Marie Sebag (2499) pun harus berhenti di tangan WGM Irene Kharisma Sukandar (2372). Posisi 2-0 ini semakin menyulitkan mereka. WFM Medina Warda Aulia (2011) tak mau ketinggalan, ia pun berhasil mengalahkan WGM Maisuradze Nino (2273). Satu-satunya kemenangan Perancis diperoleh dari WIM Guichard Pauline (2239) yang mengalahkan WFM Dewi AA Citra (1987).
Sementara tim putra yang bertemu Addora, di atas kertas memang diprediksi akan memenangkan pertandingan. IM Taufik Halay (2358) berhasil menumbangkan FM Garcia Raul (2236), sementara GM Susanto Megaranto (2516) remis melawan GM De la Riva Aguardo Oscar (2521) . Begitu juga partai yang dimainkan FM Anjas Novita dan IM Irwanto Sadikin keduanya berakhir remis.
Berikut ini hasil lengkap para pecatur Indonesia pada babak ke empat:
Indonesia (INA) - Andorra (AND) 2½-1½
1. GM Megaranto Susanto 2516 - GM De La Riva Aguado Oscar 2521 ½ - ½
2. FM Novita Anjas 2356 - FM Simonet Marc 2277 ½ - ½
3. IM Halay Taufik 2358 - FM Garcia Raul 2236 1 – 0
4. IM Irwanto Sadikin 2419 - Santamaria Vicens 2085 ½ - ½
Prancis (FRA) - Indonesia (INA) 1- 3
1. GM Sebag Marie 2499 - WGM Sukandar Irine Kharisma 2372 0 – 1
2. WIM Guichard Pauline 2293 - WFM Dewi AA Citra 1987 1 – 0
3. IM Collas Silvia 2320 - WFM Sihite Chelsie Monica 2014 0 – 1
4. WGM Maisuradze Nino 2273 - WFM Medina Warda Aulia 2011 0 - 1
Kegiatan Lainnya:
Di hari ke empat ini, dimulai pula kegiatan kongres FIDE yang berlangsung di Chess Acadeny. Hari pertama ini selain pembukaan juga dilakukan sidang komisi-komisi. Agenda besar dalam kongres kali ini adalah pemilihan presiden FIDE yang baru. Dijadwalkan kongres FIDE akan berlangsung selama sembilan hari.
(Laporan langsung Urry Kartopati & Kristianus Liem dari Khanty-Mansiysk, Rusia)
TIM PUTRA MELIBAS ADORRA, TIM PUTRI MEMBUNGKAM PERANCIS
Khanty Mansiysk, 24 September 2010, Tim Merah-Putih menuai kemenangan. Para pecatur Indonesia lagi-lagi membukukan hasil menggembirakan. Meski udara semakin dingin, 0 derajat Celcius, namun tim Indonesia justru semakin “memanas” menghadapi lawan-lawannya. Tim putri tampil cemerlang dengan mengalahkan Prancis, yang berada jauh di atas kemampuan mereka, sedangkan tim putra tak terlalu kerepotan untuk menaklukkan Adorra.
Sejak awal Tim Putri Perancis tampak memandang sebelah mata Tim Putri Indonesia. Apalagi kemampuan, pengalaman, serta usia mereka yang jauh di atas tim putri kita. Dan, saat WFM Chelsie Monica Sihite (2014) yang diprediksi bakal tumbang di tangan IM Collas Silvia (2320), namun justru memperoleh hasil sebaliknya, tim Perancis pun mulai goyah.
Kemenangan mengejutkan Chelsie berhasil membuat lawan tertekan. Tak lama langkah GM Marie Sebag (2499) pun harus berhenti di tangan WGM Irene Kharisma Sukandar (2372). Posisi 2-0 ini semakin menyulitkan mereka. WFM Medina Warda Aulia (2011) tak mau ketinggalan, ia pun berhasil mengalahkan WGM Maisuradze Nino (2273). Satu-satunya kemenangan Perancis diperoleh dari WIM Guichard Pauline (2239) yang mengalahkan WFM Dewi AA Citra (1987).
Sementara tim putra yang bertemu Addora, di atas kertas memang diprediksi akan memenangkan pertandingan. IM Taufik Halay (2358) berhasil menumbangkan FM Garcia Raul (2236), sementara GM Susanto Megaranto (2516) remis melawan GM De la Riva Aguardo Oscar (2521) . Begitu juga partai yang dimainkan FM Anjas Novita dan IM Irwanto Sadikin keduanya berakhir remis.
Berikut ini hasil lengkap para pecatur Indonesia pada babak ke empat:
Indonesia (INA) - Andorra (AND) 2½-1½
1. GM Megaranto Susanto 2516 - GM De La Riva Aguado Oscar 2521 ½ - ½
2. FM Novita Anjas 2356 - FM Simonet Marc 2277 ½ - ½
3. IM Halay Taufik 2358 - FM Garcia Raul 2236 1 – 0
4. IM Irwanto Sadikin 2419 - Santamaria Vicens 2085 ½ - ½
Prancis (FRA) - Indonesia (INA) 1- 3
1. GM Sebag Marie 2499 - WGM Sukandar Irine Kharisma 2372 0 – 1
2. WIM Guichard Pauline 2293 - WFM Dewi AA Citra 1987 1 – 0
3. IM Collas Silvia 2320 - WFM Sihite Chelsie Monica 2014 0 – 1
4. WGM Maisuradze Nino 2273 - WFM Medina Warda Aulia 2011 0 - 1
Kegiatan Lainnya:
Di hari ke empat ini, dimulai pula kegiatan kongres FIDE yang berlangsung di Chess Acadeny. Hari pertama ini selain pembukaan juga dilakukan sidang komisi-komisi. Agenda besar dalam kongres kali ini adalah pemilihan presiden FIDE yang baru. Dijadwalkan kongres FIDE akan berlangsung selama sembilan hari.
TIM PUTRI INDONESIA LUAR BIASA
Unbelievable! Satu kata itulah yang rasanya paling pantas diungkapkan untuk hasil yang diperoleh tim putri Indonesia atas tim Prancis! Skor 3-1 seharusnya buat Prancis! Bayangkan saja, skuad putIri Prancis: 1 GM (putra!), 1 MI (putra!), 1 GMW dan 1 MIW, bandingkan dengan skuad putri INA, 1 GMW dan 3 MFW!? Dari segi usia, juga bagai bumi dan langit, Prancis senior, Indonesia junior!
Tapi itu di atas kertas, di atas papan catur tentu saja bisa lain ceritanya! Dan kali ini cerita manisnya untuk Tim Merah-Putih! Walau kenyataannya, pertarungan yang berlangsung tidaklah mudah bagi kubu Indonesia di dalam maupun di pinggir lapangan, yang terus berdebar-debar digayuti harapan dan kecemasan. Adalah Medina Warda Aulia (2011), 13, yang melegakan hati. Walau menghadapi pecatur yang lebih senior dan bergelar Grandmaster Wanita, yaitu GMW Nino Maisuradze (2273) yang keturunan Georgia lagi! Medina yang juara dunia pelajar 11 tahun 2008 itu, bermain “dingin” tanpa emosi! Itulah satu-satunya papan di mana tim Indonesia terlihat unggul sejak permainan tengah. Ketika Medina mengorbankan kualitas dengan kompensasi satu bidak dan tekanan di sentrum yang kuat, hati ini berkata, “Anak kecil ini telah menghitung semuanya, ia menyadari penuh konsekuensi yang harus dihadapinya. Ia sudah siap!”
Sementara di papan tiga, Chelsie Monica Ignesias Sihite (2014), 14, menghadapi lawan yang lebih keras lagi, MI (bukan MIW) Silvia Collas (2320). Partainya berlangsung terbuka, liar dan keras. Seperti Medina, Chelsie juga tidak gentar menghadapi permainan tajam, dan agar serangannya tidak terhenti di tengah jalan, ia juga berani mengorbankan kualitas! Dalam permainan terbuka yang penuh langkah taktis, tampaknya anak muda jauh lebih cemerlang! Kerja sama yang harmonis antara Kuda, Menteri dan Benteng diperagakan oleh Chelsie dengan manis! Tiba-tiba saja Raja Silvia masuk jaringan mat! Ia pun menyerah... 1-0 untuk merah putih!
Irene Kharisma Sukandar (2372) di papan satu, dalam permainan akhir ketinggalan satu bidak (empat lawan lima) dan satu Benteng, juga terlihat unggul dengan duo-bidak sentrum yang sudah mencapai baris ketiga lawan, e3 dan f3! Ketika lawannya GM (bukan GMW!) Marie Sebag (2499) melancarkan skak terus menerus, Irene justru membawa Rajanya yang berada di sentrum mundur hingga ke petak g8! Tapi itulah cara menang tanpa risiko!
Kapten tim putri Prancis GM Glenn Flear yang duduk tekun di kursinya sambil membaca buku, tiba-tiba berdiri dan menghampiri meja papan empat Nino, lalu menepuk-nepuk pundak pecaturnya tersebut, yang ternyata sudah menyerah lantaran bidak Medina tak tercegah promosi...! 2-0 untuk merah putih! Hanya selang hitungan detik saja, Flear berbalik dan menghampiri meja papan satu Marie Sebag, ia juga melakukan hal yang sama menguatkan hati pecatur cantiknya itu. Marie juga menyerah setelah melihat bidak Irene juga tak tercegah promosi. 3-0 untuk merah putih. Marie tampak kecewa berat, kertas notasinya ia remas-remas hingga tak berbentuk. Sebagai ujung tombak Tim Putri Pernacis ia merasa gagal.
Di meja dua, Dewi Ardhiani Anastasia Citra (1987), 16, melawan MIW Pauline Guichard (2293), sudah terdesak sejak awal lantaran memboroskan tempo dengan memainkan langkah-langkah tak perlu. Upayanya untuk bertahan remis tidak membuahkan hasil. Citra menyerah langkah ke-52. Skor akhir 3-1 untuk merah putih!
Notasi Tim Putri dalam Bahasa Indonesia:
(Berikut ini terlampir seluruh empat notasi partai bersejarah Pecatur Putri Indonesia)
Sebag,Marie (2499) - Sukandar,Irine Kharisma (2372) [B45]
39th Olympiad Women Khanty-Mansiysk RUS (4), 24.09.2010
1.e4 c5 2.Kf3 e6 3.d4 cxd4 4.Kxd4 Kc6 5.Kc3 d6 6.Ge3 Kf6 7.f3 Ge7 8.Md2 0–0 9.0–0–0 d5 10.Ge2 dxe4 11.Kxc6 Mxd2+ 12.Bxd2 bxc6 13.Kxe4 Kxe4 14.fxe4 e5 15.Gc4 Rh8 16.Bf1 f6 17.c3 a5 18.Gb6 a4 19.Gc7 Ga6 20.Gxa6 Bxa6 21.Gd6 Gxd6 22.Bxd6 Rg8 23.Bd7 Bf7 24.Bfd1 h5 25.B1d6 Bxd7 26.Bxd7 Rh7 27.Rc2 h4 28.c4 Rh6 29.Rc3 g6 30.Bd6 Rg5 31.c5 f5 32.Rd3 Rf4 33.exf5 e4+ 34.Rd4 gxf5 35.Bh6 Rg5 36.Be6 Ba8 37.Bxc6 Be8 38.Re3 f4+ 39.Re2 h3 40.gxh3 e3 41.Re1 f3 42.h4+ Rf5 43.Bc7 Rf6 44.Bc6+ Rf7 45.Bc7+ Rg8 46.Bc6 f2+ 47.Re2 Bf8 0–1
Dewi,AA Citra (1987) - Guichard,Pauline (2293) [B47]
39th Olympiad Women Khanty-Mansiysk RUS (4), 24.09.2010
1.e4 c5 2.Kf3 e6 3.d4 cxd4 4.Kxd4 Kc6 5.Kc3 Mc7 6.Ge2 a6 7.0–0 Kf6 8.Ge3 Gb4 9.Ka4 Ge7 10.Kxc6 bxc6 11.Kb6 Bb8 12.Kxc8 Mxc8 13.Gd4 Mc7 14.Gf3 e5 15.Gc3 0–0 16.Me2 a5 17.Bad1 Bfe8 18.g3 Gb4 19.Gxb4 Bxb4 20.c3 Bb7 21.Gg2 a4 22.Bd2 Ma5 23.Mc4 Beb8 24.Bb1 Mb5 25.Mf1 Mxf1+ 26.Rxf1 Rf8 27.Re2 Re7 28.Rd3 Ke8 29.f3 Kc7 30.Rc2 Kb5 31.Bdd1 Kd6 32.Gf1 f5 33.exf5 Kxf5 34.Be1 Rf6 35.Gd3 d5 36.Gxf5 Rxf5 37.b4 axb3+ 38.axb3 h5 39.b4 Ba7 40.Bb2 g5 41.Rd3 c5 42.Bbe2 c4+ 43.Rd2 Ba2+ 44.Re3 Bba8 45.h3 d4+ 46.cxd4 B8a3+ 47.Rf2 exd4 48.Bc1 Bxe2+ 49.Rxe2 Ba2+ 50.Rd1 c3 51.Bc2 Ba4 52.Be2 d3 0–1
Collas,Silvia (2320) - Sihite,Chelsie Monica (2014) [E21]
39th Olympiad Women Khanty-Mansiysk RUS (4), 24.09.2010
1.d4 Kf6 2.c4 e6 3.Kc3 Gb4 4.Kf3 c5 5.g3 cxd4 6.Kxd4 0–0 7.Gg2 d5 8.cxd5 Kxd5 9.Gd2 Gxc3 10.bxc3 Kc6 11.Kxc6 bxc6 12.c4 Kb6 13.Gxc6 Gd7 14.Gxa8 Mxa8 15.0–0 e5 16.f3 Ga4 17.Mc1 Bc8 18.c5 Kd7 19.Ge3 e4 20.Ma3 Gb5 21.Bf2 exf3 22.exf3 Ke5 23.Gd4 Kd3 24.Bb1 Md5 25.Mc3 Kxf2 26.Bxb5 Kh3+ 27.Rg2 Kg5 28.Gxg7 Me6 29.Bb2 Mh3+ 30.Rg1 Be8 31.Gd4 Kxf3+ 32.Rf2 Kg5 33.Rg1 Mg4 34.Gf6 Md1+ 35.Rg2 Md5+ 36.Rg1 Kh3+ 0–1
Medina,Warda Aulia (2011) - Maisuradze,Nino (2273) [B06]
39th Olympiad Women Khanty-Mansiysk RUS (4), 24.09.2010
1.e4 g6 2.d4 Gg7 3.c4 d6 4.h3 Kd7 5.Kf3 e5 6.Ge3 Ke7 7.Kc3 0–0 8.Ge2 c6 9.0–0 h6 10.Md2 Rh7 11.Bfd1 Mc7 12.dxe5 dxe5 13.Md6 Mxd6 14.Bxd6 Be8 15.Bad1 Kf8 16.Ka4 b6 17.Ke1 Ke6 18.Kc2 c5 19.b4 Kd4 20.Gd3 Gf8 21.bxc5 bxc5 22.Kxc5 Kg8 23.Kxd4 exd4 24.Gf4 Gxd6 25.Gxd6 Kf6 26.e5 Kd7 27.Ge4 Bb8 28.Kxd7 Gxd7 29.Gxb8 Bxb8 30.Bxd4 Ge6 31.Gd5 Bd8 32.f4 Rg7 33.Rf2 g5 34.fxg5 hxg5 35.Re3 Gxd5 36.cxd5 Rg6 37.Re4 f5+ 38.Re3 Be8 39.e6 Rf6 40.Bb4 Re5 41.Bb5 Bc8 42.Rd3 g4 43.hxg4 fxg4 44.e7 Rd6 45.Bb7 a5 46.Rd4 a4 47.Ba7 g3 48.Bxa4 Rxe7 49.Ba7+ Rf6 50.Ba6+ Rf5 51.Ba3 Bc2 52.Bxg3 Bxa2 53.Bf3+ Rg4 54.Bf8 Rg5 55.Re5 Rg6 56.Re6 Be2+ 57.Rd7 Rg7 58.Bf1 Bxg2 59.d6 Bc2 60.Rd8 Bd2 61.d7 Bd3 62.Bc1 Rf7 63.Rc7 1–0
Teks foto:
1.Tim putri Indonesia, Chelsie Monica dan Medina Aulia bersama ofisial Urry Kartopati dengan bendera merah putih di dada kiri. (foto oleh Kristianus Liem)
2.Taufik Halay (kanan) vs MF Raul Garcia, satu-satunya pecatur putra yang mencetak kemenangan ketika melawan Andorra. (foto oleh Kristianus Liem)