SALAH satu target besar dari PB Percasi saat ini adalah mencetak para pecatur handal. Hal ini merujuk pada trend negara-negara di ASEAN, Asia, bahkan di tingkat dunia yang terus berlomba menciptakan Grandmaster usia muda. Tak pelak ini menjadi pelecut bagi PB Percasi untuk mengejar ketertinggalan dan menghasilkan “bibit unggul”, yaitu para pecatur muda yang potensial untuk mendampingi para pendahulunya yang kini sudah meraih gelar Grandmaster, seperti GM Susanto Megaranto dan WGM Irene Kharisma Sukandar.
Tekad ini diwujudkan
dalam bentuk Seleknas Junior Lapis Dua (dibawah usia 14 tahun) yang akan dilaksanakan pada 28 Februari 2013 hingga 5 Maret
2013 bertempat di Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) Pusat, Bekasi. Para peserta seleknas ini dipilih
dari para juara (juara 1 hingga 3) putra maupun putri di turnamen yang pernah
dilakukan sebelumnya, seperti para juara di
Kejurnas Catur Jakarta 2012, ASEAN Age Group Vietnam 2012, Olimpiade
Olahraga Siswa Nasional
(O2SN) 2012, dan Japfa Chess Festival
2012. Selain itu, PB Percasi juga akan memberikan wild card bagi para pecatur berbakat hasil talent scouting (pantauan bakat) pada para pecatur junior < U 14
yang tidak masuk dalam kriteria di atas. GM Utut Adianto, yang pernah menjadi
juara dua dunia ketika berusia 15 tahun berharap agar kesempatan yang baik ini
benar-benar bisa dimanfaatkan oleh para pecatur muda yang nantinya terpilih
menjadi pelapis kedua tim nasional catur.
Sementara
Kabid Pembinaan Prestasi
PB
Percasi – Kristianus
Liem – mengungkapkan bahwa seleknas ini
dirancang untuk menciptakan pasukan khusus ke-dua bagi tim Catur Indonesia. Setelah
lolos dari Seleknas, mereka akan dijadwalkan untuk menjalani Pelatnas Jangka
Panjang yang akan dilatih oleh para pelatih Asing. “Selain itu mereka juga akan mendapat prioritas untuk mewakili tim Indonesia
Junior di berbagai event
internasional penting, disesuaikan dengan kelompok umurnya,” ujar Kristianus.