Lagi: Irene Emas, Medina Perunggu
Hari keenam pertandingan cabang Catur SEA Games XXVII Myanmar (17/12/2013) menyediakan tiga set medali. Indonesia berhasil merebut satu medali emas dan dua medali perunggu. Medali emasnya direbut oleh WGM Irene Kharisma Sukandar di nomor individual catur cepat internasional! Perunggunya direbut WGM Medina Warda Aulia di nomor yang sama. Ini persis mengulang situasi dan kondisi serupa saat pertandingan nomor catur kilat tiga hari lalu!
Drama yang berlangsung juga sama. Sampai pada babak keenam, ada tiga pecatur yang sudah mengumpulkan sama 4,5 poin, yaitu Irene yang dikelilingi dua pecatur Vietnam, WGM Pham Le Thao Nguyen dan WMG Nguyen Thi Thanh An. Medina diperingkat keempat dengan 4 poin. Pada babak terakhir Irene berhadapan dengan Nur Najiha dari Malaysia. Pham Le Thao Nguyen berhadapan dengan Catherine Perena dari Filipina. Medina berhadapan dengan Nguyen Thi Thanh An. Hasil pertandingan mereka bertiga menentukan siapa yang mendapatkan medali.
Kalau tiga peringkat teratas
menang semua, ranking tidak berubah, Irene emas, Pham perak dan Thanh An
perunggu. Tapi kalau Pham cuma bermain remis maka yang dapat emas adalah Thanh
An dan peraknya Irene. Itulah skenario yang coba dijalankan kubu Vietnam: Pham
ditugaskan hanya bermain remis, karena hasil remis dan
menang sama saja buat Pham, yaitu cuma medali perak.
Jadi medali emas Irene justru
ditentukan oleh hasil pertandingan Medina vs Thanh An. Kalau hasilnya remis,
maka Irene emas, Pham perak, Thanh An perunggu. Irene di atas angin vs Najiha.
Partai Medina vs Thanh An yang dimainkan di meja pertama dan disiarkan live di ruang pertandingan membuat kubu
Vietnam dan Indonesia bergerombol di depan layar tv lebar!
Ramai dan tegang!
Medina unggul posisi. Tapi
selalu ada counter dari Thanh An.
Medina sempat ketinggalan satu bidak tapi posisi Benteng dan Kudanya aktif saat
masuk ke permainan akhir dengan masing-masing masih punya satu bidak di
sayap-menteri dan tiga bidak di sayap-raja. Kalau mau remis, Medina bisa
melancarkan skak abadi dengan Bentengnya. Tapi Medina juga mau medali! Maka Rajanya pun ikut merangsek maju
membantu pertempuran. Terjadi pertukaran Kuda dan kemudian bidak sayap-menteri
Thanh An jatuh. Posisi menunjukkan hasil maksimal Thanh An remis. Kubu Indonesia
mulai saling bersalaman dan merapatkan doa: jangan sampai ada blunder lagi! Raja Medina terus bergerak maju dari
sayap-raja menyeberang ke sayap-menteri mau membantu bidak bebas
sayap-menterinya yang berada di lajur-b mendekati petak promosi. Upaya Thanh An
mencegah tak berhasil. Ia pun menyerah. Maka Medina pun merah medali perunggu!
Satu medali perunggu
Indonesia lainnya direbut IM Taufik Halay pada nomor catur ASEAN kilat
perorangan. Emas dan peraknya direbut pecatur Thailand: Warot Kananub dan
Uaychai Kongsee.
Sampai dengan hari
ke-6 pertandingan cabor Catur SEA GAMES XXVII Myanmar 2013, Timnas Catur
Indonesia telah mengumpulkan 3
emas, 2 perak dan 4 perunggu. Ini sudah melampaui target dua medali emas yang
ditetapkan KONI
Pusat dan merupakan hasil
terbaik Tim Catur Indonesia
selama mengikuti empat kali SEA Games.
Laporan Kristianus Liem langsung dari Nay Pyi Taw, Myanmar