MUNGKIN Anda pernah merasa tertekan? Dalam hal atau sikon apapun, tekanan pastinya tidak menyenangkan, membuat kita susah tidur, malas melakukan aktivitas sehari-hari, malas mengerjakan tugas bahkan malas makan. Yang diinginkan hanya segera keluar dari tekanan tersebut.
Hampir serupa dengan yang kini tengah dirasakan oleh WGM Natalija Pogonina dari Rusia. Pada game utama ke-3 catur standar WWCC 2015 yang dipertandingkan semalam (4 April 2015), berakhir remis atau draw pada langkah ke-67 disaat dia giliran memegang buah putih. Skor sementara 2-1 untuk keunggulan lawannya IM Mariya Muzychuk dari Ukraina. Peluangnya hanya tinggal di game utama ke-4 catur standar yang dipertandingkan malam ini (5 April 2015) mulai jam 19.00 WIB.
Sebenarnya pada game utama ke-3 semalam, Natalija Pogonina sudah unggul sedikit pada Pertahanan Semi-Slavia yang dibangun oleh Mariya Muzychuk. Di langkah ke-12, Mariya Muzychuk menyambar bidak beracun h2 di pertahanan raja Natalija. Pertempuran seru terjadi karena Natalija berusaha menangkap gajah “rakus” tersebut, sementara Mariya berusaha menambah kompensasi bidak sebelum gajah rakusnya tertangkap. Sesudah “gencatan senjata” di langkah ke-25, maka di atas papan terlihat bahwa Natalija unggul satu kuda tapi kehilangan 3 bidak (pion). Lagi-lagi kita perlu mengintip buku teori catur, ketika bidak-bidak masih di posisi awalnya, nilainya adalah 1. Semakin bidak maju ke depan, nilainya semakin bertambah, apalagi ketika bidak tersebut semakin maju hingga satu petak mencapai petak promosi, nilainya sudah hampir setara menteri (Queen) yaitu 9.
Setiap pecatur pemilik bidak yang menuju petak promosi akan mempertaruhkan segalanya untuk melindungi bidaknya tersebut, sementara lawannya akan mengorbankan segalanya untuk mencegah bidak tersebut promosi.
Mariya Muzychuk
mengeksploitasi 2 bidaknya di sayap menteri, dan memaksakan pertukaran menteri
di langkah ke-36 (masih sesuai teori: ketika kita unggul jumlah bidak, maka
lebih “tenteram” kalau kita menukar perwira terkuat kita yaitu menteri dengan
menteri lawan agar tidak direcoki). Natalija Pogonina terpaksa menerima
pertukaran menteri itu di langkah ke-37, karena kalau tidak bidak satu-satunya
miliknya yang tersisa di sayap menteri akan menjadi korban sia-sia. Pertempuran selanjutnya
terkonsentrasi di sayap menteri, Mariya Muzychuk memiliki 1 bidak bebas yang
berbahaya dan Natalija Pogonina berupaya menghabisi bidak tersebut.
Melalui pertukaran-pertukaran, Natalija berhasil memukul bidak bebas Mariya tapi dengan mengorbankan 1 perwiranya. Tercipta permainan akhir benteng + 2 bidak Natalija melawan benteng + 3 bidak Mariya. Keunggulan 1 bidak Mariya di sayap raja sulit dimanfaatkannya, karena bidaknya di lajur h itu terkucil. Pada akhirnya bidak terkucil itu gugur juga. Maka hasilnya draw di langkah ke-67.
Natalija Pogonina malam ini (5 April 2015) giliran memegang buah hitam. Dalam persentase database catur dunia, kemenangan buah hitam atas buah putih sekitar 35%, terbanyak adalah draw, dan kemenangan buah putih atas buah hitam sekitar 65%. Dengan peluang yang demikian, tekanan pasti dirasakannya. Belum lagi, andaikata dia menang, maka skor baru akan sama 2-2, dan pertandingan akan berlanjut ke game tie-break catur cepat besok (6 April 2015). Andaikata pada pertandingan nanti malam hasilnya draw, maka skor akhir adalah 2½ - 1½ untuk kemenangan Mariya Muzychuk.
Bersama pelatih dan/atau sekondannya, Natalija Pogonina harus memeras otak untuk menyiapkan pertahanan terbaik bagi hitam - terasa semakin berat karena tuntutan "harus menang" bukan hanya sekadar bertahan mencari draw... Bagi yang hobi menonton dan mengikuti langkah-langkah game catur, jangan lupa klik disini mulai jam 19.00 WIB: LIVE GAMES WOMEN’S WORLD CHESS CHAMPIONSHIP 2015 – FINAL.