PEKAN Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 telah selesai diselenggarakan dengan tuan rumah Jawa Barat berhasil tampil sebagai Juara Umum dengan perolehan 217 medali emas, 157 medali perak dan 157 medali perunggu. Sementara Jawa Timur menjadi runner up dengan 132 emas, 138 perak dan 134 perunggu. DKI Jakarta yang selama ini kerap mendominasi PON, harus puas di posisi ketiga dengan perolehan 132 emas, 124 perak dan 118 perunggu.
Pasca penyelenggaraan, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI telah mengadakan evaluasi yang berlangsung hari Selasa tanggal 11 Oktober 2016, yang nantinya akan dijadikan bekal untuk penyelenggaraan Asian Games 2018 dan PON 2020 Papua.
"Seluruh rangkaian acara pembukaan dan penutupan telah berlangsung dengan sukses, dimana pihak tuan rumah telah mampu menampilkan pertunjukan pembukaan pesta olahraga yang sangat memukau baik dari sisi kecanggihan teknologi maupun pesona keragaman seni dan budaya Indonesia. Esensi pertunjukan tersebut sebagian di antaranya akan kami pertimbangkan untuk ditampilkan pada saat acara pembukaan dan penutupan Asian Games XVIII tahun 2018 di Jakarta dan Palembang, dengan sejumlah tambahan kreativitas dan inovasi lain sesuai standar kualitas pesta Asian Games," ungkap Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Gatot S Dewa Broto.
"Seluruh rangkaian petandingan juga telah berlangsung dengan baik dan beberapa cabang olahraga tertentu telah dimulai sebelum acara pembukaan berlangsung. Menjelang pertandingan memang ada beberapa venue yang belum sepenuhnya siap dan juga sarana (peralatan) yang harus dipenuhi, namun hal tersebut akhirnya dapat diatasi tanpa harus membatalkan nomor-nomor pertandingan yang ada. Kondisi seperti itu harusnya tidak boleh terjadi seandainya pihak penyelenggara sudah sepenuhnya melakukan persiapan secara komprehensif. Juga realita menunjukkan adanya sejumlah insiden yang terjadi pada pertandingan cabang olahraga (cabor) renang (polo air), juga pada cabor wushu, gulat dan sepak bola (sinar laser).” tambahnya. "Terjadinya sejumlah insiden tersebut sesungguhnya dapat diminimalisasi seandainya ada peran serta pihak pengurus induk cabang olahraga secara optimal untuk turut mengantisipasi dan meredakan potensi terjadinya insiden."
Soal protes-protes ke wasit yang dianggap menguntungkan tuan rumah, Kemenpora menyebut wasit sudah sesuai dengan kompetensi, komitmen dan obyektivitas. "Kemenpora sedang menugaskan suatu tim khusus untuk memastikan tentang validitas keluhan tersebut, agar supaya hal serupa tidak terulang kembali. Dan sebaliknya juga, jika keluhan tersebut tidak terbukti secara signifikan, kredibilitas perwasitan dalam penyelenggaraan PON dapat dipulihkan kembali."
Selain itu, Kemenpora berkomitmen untuk mendorong seluruh pengurus induk organisasi olahraga untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi wasit-wasitnya sesuai standar internasional.
HASIL PERTANDINGAN CATUR PON XIX 2016
Di cabor Catur, sesuai prediksi awal, tuan rumah Jawa Barat "memborong" 8 medali emas, 3 medali perak dan 2 medali perunggu dari 15 medali emas - perak - perunggu yang diperebutkan, mengantarkan Jawa Barat tampil sebagai Juara Umum Catur PON XIX/2016. DKI Jakarta menempati posisi ke-dua dengan perolehan 5 emas, 8 perak dan 2 perunggu, diikuti Kalimantan Timur di posisi ke-tiga dengan perolehan 1 emas, 1 perak dan 4 perunggu, dan ditempel Jawa Timur di peringkat ke-empat dengan perolehan 1 emas, 1 perak dan 3 perunggu.
Empat urutan teratas maupun nama-nama provinsi peraih medali di cabor Catur tersebut sama persis dengan perolehan akhir medali pada PON XVIII 2012 Riau! Hal inilah yang akan dijadikan bahan evaluasi oleh PB PERCASI agar tercipta "penyebaran prestasi" yang lebih merata ke seluruh provinsi di Indonesia. Ada beberapa opsi yang kemungkinan akan diterapkan, salah satu di antaranya mengacu pada peraturan yang akan diterapkan oleh cabor Bulu Tangkis yaitu MELARANG para pemain timnas atau pemain pelatnas untuk ikut bertanding di PON.
Tapi itu hanyalah salah satu opsi yang masih memerlukan pembahasan dan pertimbangan lebih mendalam, terpenting bagi Pengurus Provinsi PERCASI se Indonesia adalah segera menemukan dan membina bibit-bibit pecatur baru di wilayah kerja masing-masing dengan meredam keinginan "mengimport" pecatur unggulan dari wilayah lain...
Sampai jumpa di PON XX 2020 Papua. Gens Una Sumus.