GAME ke-5 Kejuaraan Catur Dunia Perorangan 2016 di New York City berakhir seperti empat game sebelumnya dengan hasil imbang. Tapi yang menarik dicermati dari game ke-5 ini adalah pertama kalinya sang juara bertahan Magnus Carlsen dari Norwegia terseret dalam kesulitan meskipun hanya sebentar. Dalam konferensi pers sesudah pertandingan, Carlsen tampak marah dan uring-uringan, mungkin pada dirinya sendiri. Dia mungkin masih merasakan bahwa kekalahan bisa saja menghampirinya di game ke-5 ini.
Carlsen giliran memegang buah putih untuk ke-tiga kalinya dalam pertandingan yang direncanakan berlangsung 12 babak. Seperti pada game ke-3, ia membuka dengan 1 e4. Karjakin menjawab 1 e5, seperti sebelumnya. Berlanjut (notasi Inggris): 2. Nf3 Nc6. Pada langkah ke-3, Carlsen menjalankan 3 Bc4 bukan 3 Bb5 seperti pada game ke-3, memilih Pembukaan Italia, yang juga kembali populer dalam beberapa tahun terakhir ini dengan kebanyakan pemain mencoba menghindari beberapa varian yang sangat berat untuk dianalisa.
Dengan cepat Carlsen mengembangkan buah-buah caturnya di sayap menteri dan berlanjut ke pusat, tapi Karjakin tidak mengalami kesulitan yang nyata dan bahkan mampu meladeninya dengan kombinasi kecil di langkah ke-13... Nxe4. Carlsen memilih “membuang” gajah potensi petak putihnya di langkah ke-14 Bxf7+, yang sebenarnya malah mengurangi tekanan pada sayap raja Karjakin. Setelah Karjakin menukar gajah petak hitamnya dengan kuda Carlsen di langkah ke-20... Bxc5, kedua pemain tiba di posisi dengan gajah yang berlawanan warna dimana hasil yang paling sering terjadi adalah imbang alias remis.
Kedua pemain mungkin sudah puas dengan posisi yang mengarah draw. Hanya saja setelah kontrol jam pertama (sesuai peraturan pertandingan, pada 40 langkah dilakukan kontrol jam pertama, setiap pemain tidak boleh menghabiskan waktu berpikir melebihi 2 jam), Carlsen keliru menjalankan rajanya ke petak g2 (41 Kg2), memungkinkan Karjakin mengorbankan satu bidaknya untuk mendapatkan kompensasi tekanan yang sangat besar ke posisi raja Carlsen (42 ... d4). Carlsen menerkam bidak d4 dengan menterinya (43 Qxd4) dan sekonyong pucat pasi tampak khawatir dengan posisinya, sementara Karjakin sepertinya telah “merindukan” kemenangan... Pada langkah ke-43 Karjakin menempatkan gajahnya di petak d5 (43... Bd5) yang sekilas tampak kokoh menghujam langsung ke posisi raja Carlsen di petak g2, namun dia “luput” melihat langkah kemenangan atau setidaknya “langkah tekanan yang lebih berbahaya” bagi Carlsen dengan menjalankan bentengnya ke petak h8 menguasai sepenuhnya lajur h (43... Rh8!) dimana Carlsen akan berada dalam kesulitan besar... Karjakin mengakui setelah pertandingan, bahwa ia memang luput melihat langkah itu dan tersenyum kecut merindukan bisa mengulang kembali langkah kuat semacam itu di game-game tersisa...
Keduanya sepakat mengakhiri game ke-5 dengan hasil draw setelah 51 langkah dan telah menghabiskan waktu sekitar 5 jam.
Carlsen jelas tidak senang dengan penampilannya di babak ke-5. Dia lebih banyak meringis dan merengut dalam konferensi pers pasca pertandingan, memberikan jawaban singkat, dan begitu konferensi pers usai, Carlsen langsung melesat meninggalkan panggung.
Tidak mengherankan, Karjakin yang merupakan “underdog” dengan peluang 1 berbanding 3 di “bursa taruhan dunia maya”, dalam suasana hati yang jauh lebih baik sesudah game ke-5 meskipun sempat berada dalam kesulitan besar di game ke-3 dan ke-4. Hasil menguntungkan lainnya yang telah dicapai oleh Karjakin sejauh ini adalah setidaknya penambahan ELO Ratingnya 4 poin.
Game ke-6 berlangsung pada hari Sabtu 19 November 2016 dini hari mulai pukul 02.00 WIB.