DI babak akhir Olimpiade Catur 2018 Batumi, tim Catur Indonesia Putra (unggulan 69) unjuk gigi dengan berhasil menundukkan tim Aljazair (unggulan 57) dengan skor 3-1 (Novendra 1, Sean Winshand ½, Jodi ½, Pitra 1). Dengan hasil tersebut, pada klasemen akhir tim putra Indonesia bertengger di peringkat 57 dari 185 tim peserta, naik 12 peringkat dari starting rank yang berada di unggulan ke-69. Tapi bila membandingkan dengan pencapaian pada Olimpiade 2016 Baku, saat itu tim putra berakhir di peringkat 52 dari 180 tim peserta. Jadi pada daftar peringkat yang akan dikeluarkan FIDE bulan depan sepertinya peringkat Indonesia untuk kelompok putra/open tidak akan beranjak banyak dari peringkat saat ini.
Tim Catur Indonesia Putri (unggulan 47) di babak 11 terakhir juga menang atas tim Makedonia (unggulan 58) dengan skor 2½-1½ (Chelsie 0, Ummi 1, Aay ½, Samantha 1). Pada klasemen akhir kelompok women, tim putri menempati peringkat ke-35 dari 150 tim peserta, naik 12 peringkat -persis tim putra - dari starting rank yang berada di unggulan ke-47. Sepertinya tim putra-putri Indonesia memang “kompak”. Bila membandingkan dengan pencapaian pada Olimpiade 2016 Baku, saat itu tim putri berakhir di peringkat 63 dari 140 tim peserta. Jadi pada daftar peringkat yang akan dikeluarkan FIDE bulan depan, tampaknya ada peningkatan peringkat Indonesia untuk kelompok putri/women.
Juara Olimpiade Catur 2018 Batumi kelompok Open dan Women secara “dramatis” ditempati sama-sama oleh tim putra-putri China.
Drama terjadi di babak terakhir ketika tim putra China berhadapan dengan tim putra USA sang Juara Olimpiade Catur 2016. Mereka tampaknya bermain “aman” dengan draw di empat papan dalam waktu yang cepat. Tapi juara belum bisa ditentukan karena matchpoint mereka sama 18. Pada perhitungan tie-break pertama yang menggunakan Sonneborn Berger Olimpiade (mulai berlaku sejak Olimpiade Catur 2010 di Khanty Mansiysk), Amerika bergantung pada hasil tim Panama yang ditaklukkannya di babak ke-1. Bila Panama menang, maka nilai tie-break Amerika akan lebih tinggi dari China. Kenyataan tidak sesuai dengan yang diharapkan Amerika, di babak terakhir Panama (unggulan 89) dikalahkan oleh Bangladesh (unggulan 64) dengan skor 1½-2½. Maka Amerika harus puas berada di peringkat 2. Di peringkat 3 kelompok putra/open, ditempati oleh tim putra Rusia yang pada babak terakhir mengalahkan tim Prancis dengan skor 2½-1½. Tim putra Polandia yang bermain sangat baik di Olimpiade Catur 2018 ini (yang di babak ke-2 sempat “mencukur” tim putra Indonesia 4-0), di babak terakhir berhasil menahan tim unggulan India dengan skor 2-2 sehingga berhak menempati peringkat ke-4.
Drama juga terjadi di kelompok putri/women ketika di babak terakhir tim putri China berhadapan dengan tim putri Rusia unggulan pertama. China telah ketinggalan skor 1-2 dan penentuan berada di papan 1 antara Ju Wenjun vs Alexandra Kosteniuk. Dengan memegang buah hitam Ju Wenjun sudah kalah 1 bidak, dan tampaknya Alexandra Kosteniuk sudah cukup puas bila hasilnya remis dengan beberapa kali memancing perulangan langkah. Tapi Ju Wenjun terus menghindar dan tahu kalau dia remis maka berarti timnya kalah dan tim putri Ukraina (unggulan ke-2) akan tampil sebagai juara karena Ukraina sudah menyelesaikan pertandingan babak terakhir dengan menundukkan tim putri Amerika 3-1. Dengan jumlah buah catur yang sama dan posisi seimbang, Ju Wenjun bermanuver dan akhirnya ganti unggul 1 bidak. Kosteniuk tampaknya “jengkel” dan berkali-kali melancarkan skak ke raja hitam yang berada di posisi terbuka, sampai akhirnya dia lengah dan terpaksa mengorbankan kudanya untuk ditukar dengan bidak hitam yang promosi. Pada langkah ke-95 Alexandra dengan berat hati menyerah. Skor akhir China vs Rusia 2-2. Secara matchpoint China sudah menyamai Ukraina, sama-sama 18. Tapi secara tie-break, China sudah dipastikan unggul karena sejak babak awal mereka bertanding di meja teratas kelompok women.
Berikut game antara Alexandra Kosteniuk (Rusia) vs Ju Wenjun (China) di babak final
Tim Catur Indonesia Putri (unggulan 47) di babak 11 terakhir juga menang atas tim Makedonia (unggulan 58) dengan skor 2½-1½ (Chelsie 0, Ummi 1, Aay ½, Samantha 1). Pada klasemen akhir kelompok women, tim putri menempati peringkat ke-35 dari 150 tim peserta, naik 12 peringkat -persis tim putra - dari starting rank yang berada di unggulan ke-47. Sepertinya tim putra-putri Indonesia memang “kompak”. Bila membandingkan dengan pencapaian pada Olimpiade 2016 Baku, saat itu tim putri berakhir di peringkat 63 dari 140 tim peserta. Jadi pada daftar peringkat yang akan dikeluarkan FIDE bulan depan, tampaknya ada peningkatan peringkat Indonesia untuk kelompok putri/women.
Juara Olimpiade Catur 2018 Batumi kelompok Open dan Women secara “dramatis” ditempati sama-sama oleh tim putra-putri China.
Drama terjadi di babak terakhir ketika tim putra China berhadapan dengan tim putra USA sang Juara Olimpiade Catur 2016. Mereka tampaknya bermain “aman” dengan draw di empat papan dalam waktu yang cepat. Tapi juara belum bisa ditentukan karena matchpoint mereka sama 18. Pada perhitungan tie-break pertama yang menggunakan Sonneborn Berger Olimpiade (mulai berlaku sejak Olimpiade Catur 2010 di Khanty Mansiysk), Amerika bergantung pada hasil tim Panama yang ditaklukkannya di babak ke-1. Bila Panama menang, maka nilai tie-break Amerika akan lebih tinggi dari China. Kenyataan tidak sesuai dengan yang diharapkan Amerika, di babak terakhir Panama (unggulan 89) dikalahkan oleh Bangladesh (unggulan 64) dengan skor 1½-2½. Maka Amerika harus puas berada di peringkat 2. Di peringkat 3 kelompok putra/open, ditempati oleh tim putra Rusia yang pada babak terakhir mengalahkan tim Prancis dengan skor 2½-1½. Tim putra Polandia yang bermain sangat baik di Olimpiade Catur 2018 ini (yang di babak ke-2 sempat “mencukur” tim putra Indonesia 4-0), di babak terakhir berhasil menahan tim unggulan India dengan skor 2-2 sehingga berhak menempati peringkat ke-4.
Drama juga terjadi di kelompok putri/women ketika di babak terakhir tim putri China berhadapan dengan tim putri Rusia unggulan pertama. China telah ketinggalan skor 1-2 dan penentuan berada di papan 1 antara Ju Wenjun vs Alexandra Kosteniuk. Dengan memegang buah hitam Ju Wenjun sudah kalah 1 bidak, dan tampaknya Alexandra Kosteniuk sudah cukup puas bila hasilnya remis dengan beberapa kali memancing perulangan langkah. Tapi Ju Wenjun terus menghindar dan tahu kalau dia remis maka berarti timnya kalah dan tim putri Ukraina (unggulan ke-2) akan tampil sebagai juara karena Ukraina sudah menyelesaikan pertandingan babak terakhir dengan menundukkan tim putri Amerika 3-1. Dengan jumlah buah catur yang sama dan posisi seimbang, Ju Wenjun bermanuver dan akhirnya ganti unggul 1 bidak. Kosteniuk tampaknya “jengkel” dan berkali-kali melancarkan skak ke raja hitam yang berada di posisi terbuka, sampai akhirnya dia lengah dan terpaksa mengorbankan kudanya untuk ditukar dengan bidak hitam yang promosi. Pada langkah ke-95 Alexandra dengan berat hati menyerah. Skor akhir China vs Rusia 2-2. Secara matchpoint China sudah menyamai Ukraina, sama-sama 18. Tapi secara tie-break, China sudah dipastikan unggul karena sejak babak awal mereka bertanding di meja teratas kelompok women.
Berikut game antara Alexandra Kosteniuk (Rusia) vs Ju Wenjun (China) di babak final
(Petunjuk tanda di bawah papan: << untuk mengulang dari langkah awal; < untuk memundurkan langkah per langkah; > untuk memajukan langkah per langkah; >> untuk langsung ke posisi akhir)
Mental Juara Dunia Catur Wanita 2018 telah ditunjukkan oleh Ju Wenjun dan memang pantas dia menyandang gelar tersebut, mengantarkan timnya menjadi Juara Olimpiade Catur 2018 Batumi kelompok putri/women. Di peringkat 2 diduduki oleh Ukraina, dan di peringkat 3 direbut oleh tim putri tuan rumah Georgia. Dengan hasil draw melawan China, tim putri Rusia terpental ke peringkat 4.
Atas perjuangan dan keberhasilan mereka, tim putra-putri China di acara penutupan memperoleh Piala Nona Gaprindashvili (Juara Dunia Catur Wanita 1962-1978 asal Georgia) sebagai tim terbaik putra dan putri.
Olimpiade Catur ke-44 dua tahun mendatang akan diselenggarakan oleh Rusia dengan pilihan kotanya Khanty-Mansiysk di tahun 2020.
Sampai jumpa di event Catur Indonesia berikutnya: ASIAN PARA GAMES 2018 di Jakarta tanggal 6 s/d 13 Oktober 2018 dan KEJURNAS CATUR Ke-46/2018 di Banda Aceh tanggal 10 s/d 16 Oktober 2018. Jadwalnya memang berhimpitan dan tidak bisa dielakkan.