Solo - Sebanyak 72 pecatur junior dari 11 negara Asia-Oseania mengikuti Asian Junior Chess Championship di Solo. Mereka akan berebut gelar pecatur terbaik se-Asia.
Pembukaan digelar di Hotel Lorin Solo, Colomadu, Karanganyar, Senin (1/7/2019). Sebelas negara peserta kejuaraan yakni Cina Taipei, India, Vietnam, Selandia Baru, Hongkong, Iran, Filipina, Malaysia, Bangladesh, Kazakhstan dan Indonesia.
Kejuaraan ini berlangsung selama 9 hari, pada 1-9 Juli 2019. Pertandingan akan dilaksanakan di Ballroom Hotel Lorin Sol. Ketua Pengurus Besar (PB) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi), Utut Adianto, mengatakan para peserta merupakan pecatur berusia di bawah 20 tahun.
"Ini merupakan ajang bergengsi untuk para pecatur junior. Mereka bisa bersaing berebut gelar terbaik Asia di Solo," kata Utut.
Solo dipilih menjadi tuan rumah karena merupakan tempat lahirnya Percasi pada tahun 1950. Dia mengaku ingin menunjukkan pada dunia bahwa catur sudah mengakar di Indonesia.
"Tentu ini menjadi tantangan besar bagi kami untuk menunjukkan kualitas sekaligus bisa menjamu para tamu dengan baik," kata dia.
Indonesia pernah dua kali juara dalam ajang ini. Pada 1991, Andi Suhendra Supardi menjadi juara dan langsung memperoleh gelar Internasional Master (IM), kemudian pada 2018 Novendra Priasmoro menjadi juara di Mongolia.
Ketua Panita Asian Junior Chess Championship 2019, Dwi Hatmisari Ambarukmi, mengatakan jumlah peserta saat ini bertambah dari tahun sebelumnya. Jika sebelumnya peserta berjumlah 10 negara, kini bertambah menjadi 11 negara.
"Ada satu Grand Master yang hadir, yaitu GM Venkataraman Karthik. Dia baru saja menjuarai Myanmar Open 2019. Tentu persaingan kali ini menjadi semakin ketat," tutupnya.
(bai/rin) detik.com/sport
Pembukaan digelar di Hotel Lorin Solo, Colomadu, Karanganyar, Senin (1/7/2019). Sebelas negara peserta kejuaraan yakni Cina Taipei, India, Vietnam, Selandia Baru, Hongkong, Iran, Filipina, Malaysia, Bangladesh, Kazakhstan dan Indonesia.
Kejuaraan ini berlangsung selama 9 hari, pada 1-9 Juli 2019. Pertandingan akan dilaksanakan di Ballroom Hotel Lorin Sol. Ketua Pengurus Besar (PB) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi), Utut Adianto, mengatakan para peserta merupakan pecatur berusia di bawah 20 tahun.
Solo dipilih menjadi tuan rumah karena merupakan tempat lahirnya Percasi pada tahun 1950. Dia mengaku ingin menunjukkan pada dunia bahwa catur sudah mengakar di Indonesia.
"Tentu ini menjadi tantangan besar bagi kami untuk menunjukkan kualitas sekaligus bisa menjamu para tamu dengan baik," kata dia.
Indonesia pernah dua kali juara dalam ajang ini. Pada 1991, Andi Suhendra Supardi menjadi juara dan langsung memperoleh gelar Internasional Master (IM), kemudian pada 2018 Novendra Priasmoro menjadi juara di Mongolia.
Ketua Panita Asian Junior Chess Championship 2019, Dwi Hatmisari Ambarukmi, mengatakan jumlah peserta saat ini bertambah dari tahun sebelumnya. Jika sebelumnya peserta berjumlah 10 negara, kini bertambah menjadi 11 negara.
"Ada satu Grand Master yang hadir, yaitu GM Venkataraman Karthik. Dia baru saja menjuarai Myanmar Open 2019. Tentu persaingan kali ini menjadi semakin ketat," tutupnya.
(bai/rin) detik.com/sport